Di
media massa baik cetak maupun elektronik, berita tentang begal motor begitu
meresahkan publik. Fenomena maraknya begal yang sistematis menjalar ke
pelosok-pelosok daerah adalah ancaman serius bagi ketentraman kehidupan masyarakat.
Pemerintah, dalam hal ini Polri harus meningkatkan intensitas keamanan dan bekerja lebih serius dalam memberantas
penyakit menular “begal motor” ini.
Lihatlah,
mulai begal di ibukota, kawasan industri, hingga daerah di pedalaman Sumatera
dan Kalimantan, begal kian marak dan nekat berlaku kejam pada korban yang
coba-coba melawan. Dan jika kebetulan ada begal yang gagal dan disergap
penduduk, bukan main. Dikeroyok hingga tewas adalah hal lumrah yang terjadi di di
tengah masyarakat kita.
Fenomena
begal ini, dapat dikategorikan menjadi kejadian kriminal luar biasa. Mulai dari
banyaknya kasus begal yang menjalar ke berbagai daerah, modus operandi pelaku
yang selalu menggunakan senjata tajam hingga senjata api, serta kebanyakan pelaku
yang tertangkap adalah anak-anak muda. Bahkan salah satu media online memberitakan,
ada Begal Imut yang baru berusia 16 tahun. Sungguh, Indonesia sudah layak
disebut sebagai darurat begal.
Jangan
sampai, timbul ketakutan dan trauma massif di tengah masyarakat. Kemudian
terpancing oleh hal-hal yang tidak jelas musababnya dan akhirnya menimbulkan
keresahan umum. Di Semarang misalnya, seorang siswa SMK tewas dikeroyok massa
karena dikira begal, padahal bukan. Di Bekasi, seorang ibu di sawah jadi
sasaran salah tembak oleh Polisi sewaktu memburu begal. Sedangkan di lain
tempat, banyak begal menghilangkan nyawa korbanya.
Aksi
kriminalitas yang marak, mungkin juga sebagai akibat dari kondisi ekonomi
rakyat yang belum membaik. Upaya mengatasi begal dan kejahatan lainya harus
ditarik dari akar penyebabnya. Pengangguran dan kemiskinan sampai saat ini
adalah faktor dominan aksi kriminalitas. Untuk itu, para stakeholder terkait
harus bekerja lebih keras lagi.
Sementara
tindakan pemberantasan begal dari sisi hukum harus dijalankan. Polri harus
membuktikan kepada masyarakat untuk dapat mengatasi begal dan menciptakan
kenyamanan publik. Dan masyarakat, tetap harus berhati-hati dalam berkendara.
Hindari berkendara di malam hari jika tidak sangat terpaksa. Jangan sendirian,
apalagi di tempat yang sepi.
Semoga,
darurat begal ini segera berakhir!
Adi
Esmawan, Owner Jurnalva.com
0 komentar:
Posting Komentar