Jurnal Wawasan dan Inspirasi Kehidupan

Betapa Memprihatinkanya Hutan Kita

Pohon puspa (Schima wallichii) itu terduduk sendiri. Seolah menjerit tanpa suara. Kiri-kanan hanya tampak tonggak kayu bekas tebangan  dan rerumputan kering  yang sengaja di bakar.  Tunas-tunas kecil pepohonan liar tampak sekarat tak tertolong.

Begitulah gambaran hutan alam di pulau Jawa yang kian kritis. Tidak beda halnya kondisi hutan di Sumatera, Kalimantan, bahkan Papua. Hutan yang terawat hanyalah hutan produksi seperti hutan pinus, akasia, atau albasia.

Selebihnya, hutan telah disulap menjadi perkebunan dan pemukiman. Padahal, dunia sangat bergantung pada kondisi hutan Indonesia.
Program Rehabilitasi Kawasan Lindung (RHL), reboisasi, ataupun konservasi hanya berhasil sekitar 40%. Sementara faktor penyebab kerusakan hutan seperti pertumbuhan penduduk, bencana alam, perluasan perkebunan, dan kebakaran hutan semakin kronis dan sulit dibendung.
Salah satu solusi yang bisa diharapkan adalah mencanangkan program tanam pohon secara massif dan berkesinambungan. Sasaran program adalah sekolah, instansi pemerintah, dan masyarakat perdesaan.
Masyarakat bahkan dunia perlu diingatkan betapa fatalnya akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan hutan. Perlu juga dikampanyekan betapa pentingya hutan bagi kehidupan semesta. Mulai dari ketersediaan oksigen, ketersediaan air, keseimbangan lingkungan hidup, pencegah bencana alam, perlindungan satwa dan flora, hingga perlindungan kehidupan dari pemanasan global.

Bumi semakin kritis. Bumi yang sebenarnya mampu untuk menghidupi manusia, tetapi tidak pernah sanggup untuk memenuhi ambisi-ambisinya.

Semoga bermanfaat
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support