(Senja beranjak malam di Desa Wanaraja, Banjarnegara- Jawa Tengah) |
Kabupaten
yang secara administratif berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah ini, pada
akhir tahun 2014 silam menjadi headline
di media masa nasional. Masih hinggap dalam ingatan, ketika peristiwa bencana
tanah longsor meluluhlantakan dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan
Karangkobar Kabupaten Banjarnegara.
Sejak
peristiwa duka itu, nama Banjarnegara menjadi terkenal ke penjuru nusantara. Hal
ini ditambah dengan kunjungan Presiden Indonesia yang ketujuh, Ir. Joko Widodo yang
meluangkan waktu menengok korban tanah longsor waktu itu.
Sebenarnya,
selain menjadi daerah yang rawan bencana tanah longsor karena topografinya yang
curam dan berbukit, Banjarnegara adalah mutiara terpendam yang menyimpan sejuta
potensi. Baik potensi kekayaan alam, keanekaragaman hayati, kearifan lokal,
warisan seni budaya, hingga potensi pariwisata. Dan inilah yang terlupakan dari
kabupaten kecil bernama Banjarnegara.
Potensi
kekayaan alam yang umum adalah kesuburan tanahnya yang masih terjaga dari
pencemaran dan limbah industri. Utamanya, untuk wilayah Banjarnegara bagian
atas seperti Karangkobar, Wanayasa, Pejawaran, Kalibening dan Batur (Dieng).
Karena itu, investasi di bidang pertanian dan agribisnis di daerah ini sangat
cocok.
Potensi
keanekaragaman hayati adalah banyaknya hutan lindung homogen dengan jenis
tanaman kayu puspa dan rasamala yang masih terjaga kelestarianya. Hutan lindung
ini terbentang di kaki Gunung Ragajembangan, meliputi beberapa desa di
Kecamatan Wanayasa. Di kawasan ini meskipun tidak ada data yang pasti, masih
ada berapa satwa langka yang hidup, antara lain
Harimau, Kijang Menjangan, Landak, Ular Piton, berbagai jenis burung
hutan, dan babi hutan.
Untuk
jenis potensi kearifan lokal, seni budaya dan pariwisata, ada kawasan Dataran
Tinggi Dieng yang menawarkan eksotisme keindahan panorama dan jejak sejarah
dengan adanya peninggalan Candi dan Arca
bercorak Hindu. Juga beragam kesenian tradisional seperti embig, jhatilan,
jepin, wayang kulit dan sebagainya.
Untuk souvenir dan karya dari industri kreatif, ada kerajinan keramik dari Purwareja-Klampok Banjarnegara yang sudah menembus pasar ekspor. Motif keramik yang khas dan kualitas high level, sangat cocok sebagai buah tangan untuk menambah keindahan interior rumah anda.
Untuk souvenir dan karya dari industri kreatif, ada kerajinan keramik dari Purwareja-Klampok Banjarnegara yang sudah menembus pasar ekspor. Motif keramik yang khas dan kualitas high level, sangat cocok sebagai buah tangan untuk menambah keindahan interior rumah anda.
Untuk
kuliner, Banjarnegara punya dawet ayu yang khas dan mendunia. Silahkan saja
mampir ke alun-alun Banjarnegara untuk membuktikan. Selain itu, ada juga buntil
berbahan baku daun talas (lumbu), dan klatak
athos yang bisa anda temukan di toko galleri oleh-oleh sepanjang
Karangkobar – Wanayasa – Batur – Dieng.
Meski
belum menonjol, baik pembangunan ekonomi maupun frekuensi investor yang
menanamkan modalnya di Banjarnegara, namun para pelaku usaha kecil di sana
masih optimis, bahwa waktu akan membawa keadaan lebih baik dan sejahtera.
Salam
dari Banjarnegara.
0 komentar:
Posting Komentar