Jurnalva-Purbalingga- Patung
Panglima Besar Jenderal Soedirman yang berdiri di pusat kota Purbalingga, Jawa
Tengah roboh pada Minggu pagi, 3 Januari 2016. Penyebab robohnya patung
setinggi sekitar enam meter dan terbuat dari bahan fiber ini belum diketahui
pasti.
Beruntung, saat insiden
tumbangnya patung yang dibuat pada 2004 silam ini, tidak ada pengendara yang
sedang melintas sehingga tidak menimbulkan korban.
Robohnya patung Jenderal
Soedirman ini difoto serta disebarkan melalui twitter oleh seorang nitizen
dengan akun twitter Bung @trioaditomo kepada
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Panglima Besar Jenderal Soedirman
merupakan pahlawan nasional dan bapak Tentara Nasional Indonesia yang
dilahirkan di kota Purbalingga, tepatnya di Bodas Karangjati, Rembang,
Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916 dan meninggal di Magelang, Jawa
Tengah, 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun).
Patung Jenderal Soedirman
yang berdiri di pusat Kota Purbalingga merupakan salah satu ikon yang
menunjukan bahwa sang Panglima adalah putra asli kelahiran Purbalingga. Namun
perlu diketahui, bahwa patung Jenderal Soedirman bukan hanya berdiri di kota
Purbalingga, melainkan di banyak kota besar seperti Yogyakarta, Purwokerto,
hingga Jakarta. Hal ini karena Jenderal Soedirman merupakan tokoh nasional yang
menjadi simbol militer Indonesia.
Nama besar Bapak TNI ini
bukan hanya terpampang megah di berbagai patung yang menjulang di pusat kota,
melainkan dipakai untuk nama jalan-jalan besar hingga Universitas, yakni
Universitas Jenderal Soedirman (Onsoed) yang berada di Purwokerto, Banyumas,
Jawa Tengah.
Ada banyak pihak yang mengaitkan
robohnya patung Soedirman dengan analisis klenik atau pertanda kurang baik. Namun mudah-mudahan, robohnya
patung tersebut hanya faktor usia, kontruksi bangunan, maupun faktor cuaca
buruk.
Kontributor : Adi Esmawan
0 komentar:
Posting Komentar