Kita
semua tentu mafhum betul, betapa air adalah sumber kehidupan dan penghidupan
yang sangat primer. Bayangkan, hidup manusia dan alam semesta tanpa
ketersediaan air bersih.
Ironisnya,
ketersediaan air bersih di bumi ini justru kian menipis. Di kota-kota besar
yang sudah tidak ada resapan air karena semua tanah terlapisi beton, yang kita
jumpai adalah krisis air. Di Jakarta, misalnya, air yang digunakan adalah air
hasil rekayasa. Baik melalui water filter maupun campur tangan bahan
kimia. Bukan air dari sumber mata air pegunungan. Apalagi di daerah pesisir.
Air bagaikan barang berharga dan butuh perjuangan untuk memperolehnya. Pada
tahun 2020 mendatang, bumi terancam krisis air bersih. Mengapa?
Pertama,
kerusakan hutan semakin kronis. Hal ini menyebabkan penyerapan air hujan
semakin menyusut dan mengurangi debit air tanah. Siklus hidrologi menjadi tidak
seimbang karena air hujan akan hanyut ke sungai dan bermuara ke laut. Curah
hujan akan mengalami peningkatan frekuensi namun penyerapan air oleh tanah
justru semakin defisit. Hutan adalah jantung yang menopang ketersediaan air dan
kerusakanya adalah malapetaka besar bagi manusia.
Kedua,
penyerapan air tanah semakin berkurang akibat terlapisi oleh beton, semen,
paving , aspal, atau properti lainya. Pembangunan pemukiman, jalan tol dan
kemajuan peradaban telah membuat air menjadi kebingungan untuk singgah dimana.
Hal ini diperparah dengan sistem drainase dan sanitasi yang buruk. Akhirnya,
bukan sumber air dan kelestarian alam yang didapatkan. Melainkan bonus banjir
tahunan dan krisis air bersih apalagi di musim kemarau.
Ketiga,
frekuensi penggunaan/konsumsi air oleh manusia justru semakin meningkat. Karena
faktor jumlah penduduk dan kemajuan industri, pemakaian air justru semakin
jor-joran dan tanpa kendali. Baik untuk komersial, konsumsi sehari-hari dan
lain sebagainya.
Untuk
itu, kita wajib melestarikan lingkungan hidup dan menjaga ketersediaan air.
Dimulai dari langkah sederhana untuk menghemat air, tidak menggunakan air PAM
untuk mencuci kendaraan, dan menanam pohon di pekarangan anda. Lahan kritis di
sekitar kita juga perlu diperhatikan.
Sekarang
saja, konflik perebutan air bersih sudah menjalar dimana-mana. Maka dari itu,
waspadalah. Ancaman krisis air bersih ada di depan mata!
Lihat
Juga : Meramal Nasib Bumi di Warsa 2020
Author : Adi Esmawan
0 komentar:
Posting Komentar