Kota Malang, Jawa
Timur adalah surganya kebun buah-buahan. Selain apel sebagai komoditas utama,
ada mangga, jeruk dan juga pepaya tumbuh dengan subur. Hebatnya lagi,
buah-buahan di sana tidak mengenal musim dan dapat berbuah sepanjang tahun.
Maklum, perkebunan buah disana dikelola
dengan intensif dan campur tangan ilmu pengetahuan lebih mendominasi.
Sesuai judul artikel
ini, jurnalva.com akan mereview kisah inspiratif menjadi kaya raya dengan
berkebun pepaya. Jangan salah, jika sudah menjadi jalan rezeki, kemudahan
berusaha akan begitu mudah anda raih.
Adalah bapak Soekamto
(42), seorang juragan pepaya asal Malang, Jawa Timur yang sukses menjadi
eksportir pepaya hingga ke manca negara. Saat ini, beliau sudah mempekerjakan
sekitar 80 orang pekebun dan sedang merintis usaha pengolahan pepaya berbasis
teknologi pengolahan hasil pertanian. Berikut ilmu yang diringkas jurnalva.com
seputar budidaya pepaya.
Pepaya merupakan
tanaman perdu yang bisa tumbuh hingga 3 meter. Batang pepaya berongga,
jaringannya lunak dan berair. Tanaman ini mempunyai akar tunggang dan akar
samping yang lunak. Pertumbuhan akar dangkal dan agak lemah. Jadi, pepaya tidak seperti pohon mangga atau
apel yang memiliki akar cukup kuat.
Budidaya pepaya bisa dilakukan di
dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Namun
ketinggian lahan optimalnya berkisar 50-700 meter dpl. Tanaman ini menghendaki
curah hujan sekitar 1000-2000 mm per tahun yang merata sepanjang tahun. Di
daerah bermusim kering pohon pepaya masih bisa berbuah dengan bantuan
penyiraman teratur.
Drainase tanah
yang baik sangat dibutuhkan dalam usaha budidaya pepaya. Genangan air akan
menyebabkan busuk akar pada tanaman pepaya. Tanaman ini menghendaki tanah
gembur dengan porositas yang baik dan pH tanah sekitar 6-7.
Seperti lazimnya budiaya, pemilihan
bibit unggul menjadi syarat utama. Bagi anda yang ingin menyemai bibit sendiri,
pastikan memilih dari jenis varietas pepaya unggulan. Untuk menghindari
kegagalan pembuatan bibit, anda dapat memesan bibit pepaya di sentra penjualan
bibit pepaya.
Untuk penyiapan lahan perkebunan, pertama-tama, lahan dicangkul atau
dibajak untuk menggemburkan tanah. Kemudian buat bedengan dengan lebar 2 meter,
panjangnya menyesuaikan bentuk lahan dan tinggi 20-30 cm. Jarak antar bedengan
selebar 50 cm. Jarak tanam budidaya pepaya hendaknya disesuaikan dengan luas
tanam. Berikut ketentuannya :
1.
Budidaya pepaya
<0,2 Ha jarak tanamnya 2×2 meter
2.
Budidaya pepaya
1-5 Ha jarak tanamnya 2×2,5 meter
3.
Budidaya pepaya
>1 Ha jarak tanamnya 3×3 meter
Buatlah lubang tanam sesuai dengan jarak tanam, ukuran lubang tanam
50x50x40 cm. Sebaiknya pembuatan lubang tanam tidak di musim hujan. Ketika
menggali lubang tanam, pisahkan tanah bagian atas dengan tanah bagian bawah.
Biarkan lubang tersebut terbuka selama 1-2 minggu.
Kemudian campurkan pupuk dasar berupa kompos atau pupuk kandang yang
telah matang dengan tanah bagian atas. Dosis pupuk sebanyak 20 kg per lubang
tanam. Kemudian masukkan terlebih dahulu tanah bagian bawah kedalam lubang
tanam, selanjutnya masukkan tanah bagian atas. Biarkan kembali lubang tanam
yang telah tertutup selama 1-2 minggu.
Berikut ini tips-tips yang diberikan Prof. Sobir dari Pusat Kajian Buah
Tropika, Institut Pertanian Bogor, untuk menyeleksi tanaman pepaya sempurna.
1.
Amati saat
pohon berbunga untuk pertama kalinya. Bunga tumbuh pada ketiak daun. Bila bunga
yang tumbuh tunggal, berarti bunga betina atau bunga sempurna. Bunga ini keluar
saat umur 4 bulan. Bila berkelompok atau dalam rangkaian berarti jantan, pohon
harus dicabut dan disulam dengan bibit lain.
2.
Petik bunga
tersebut kemudian tekan ujungnya dengan ibu jari hingga terbuka, bila bunga
yang keluar jantan pohon berarti ini adalah pohon sempurna yang akan
dipertahankan. Bunga sempurna akan muncul 1-2 bulan kemudian.
3.
Bila setelah
ditekan keluar bunga betina, berarti pohon ini pohon betina. Berarti harus
dicabut.
4.
Kemudian sulam
tanaman yang dicabut tersebut dengan bibit baru. Atau, bila kita menerapkan
metode penanaman dua pohon dalam satu lubang tanam, pindahkan pohon sempurna
dari lubang lain. Karena untuk satu lubang hanya bisa dibesarkan satu pohon
sempurna saja.
Pemupukan susulan dimulai 2 minggu setelah bibit dipindahkan. Pemupukan
diberikan dengan cara menggali parit melingkari tanaman pepaya. Kedalaman parit
kurang lebih 5-10 cm, campuran pupuk diletakkan pada parit tersebut. Berikut
ketentuan pemupukan budidaya pepaya:
1. Pemupukan pertama, umur 2 minggu, Urea 30 gr, SP-36 40
gr, ZA 40 gr dan KCl 20 gr per pohon
2. Pemupukan kedua, umur 1 bulan, Urea 40 gr, SP-36 70
gr, ZA 70 gr dan KCl 30 gr per pohon
3. Pemupukan ketiga, umur 4 bulan, Urea 45 gr, SP-36 80
gr, ZA 80 gr dan KCl 60 gr per pohon
4. Pemupukan keempat, umur 6 bulan, Urea 50 gr, SP-36 90
gr, ZA 90 gr dan KCl 70 gr per pohon
5. Pemupukan selanjutnya setiap satu bulan, Urea 60 gr,
SP-36 100 gr, ZA 100 gr dan KCl 75 gr per pohon
Pemanenan
Budidaya pepaya biasanya dapat dipanen setelah berumur 9-14 bulan.
Frekuensi panen bisa dilakukan setiap 10 hari sekali. Produktivitas budidaya
pepaya berkisar 20-35 ton per hektar. Produktivitas ini tergantung dari kondisi
iklim, varietas dan teknik budidaya.
Buah pepaya yang dipetik harus mendekati stadium matang pohon. Cirinya
terdapat garis-garis menguning pada kulit buahnya. Bila hasil panen akan
dipasarkan ke tempat yang jauh, bisa dipetik lebih dini.
Nah, bagi anda yang tertarik ingin menjadi kaya raya dengan berkebun
pepaya, silahkan dipertimbangkan, kalkulasi yang matang dan selamat mencoba
Salam inspirasi.
Sumber referensi : www.alamtani.com
Kontributor : Dharmawan Yudhistira
Editor : Adi Esmawan
0 komentar:
Posting Komentar