Mungkin sahabat
inspirasi sudah jenuh dan bosan, manakala ada anjuran untuk belajar, belajar
dan belajar! Tapi ingat kawan, belajar adalah panglima kehidupan. Sejak manusia terlahir di dunia, belajar
adalah rangkaian proses hidup yang harus dilewati agar tetap bertahan hidup
alias survive.
Belajar apa saja,
dari siapa saja. Perlu digarisbawahi bahwa belajar bukan hanya di sekolah atau lembaga
pendidikan. Terpenting, belajarlah kepada kehidupan dan alam semesta. Belajar
juga jangan dipersempit makna menjadi hanya sekedar membaca buku atau artikel.
Karena hakikat makna belajar adalah mencari tahu apa yang belum diketahui dan
memahami apa yang belum dipahami.
Belajar memiliki
relasi yang sangat terkait dengan ilmu pengetahuan. Keduanya bagai pancing
dengan ikan. Belajar itu pancingnya, ikan itu ilmu pengetahuan yang akan kita dapatkan. Prosesnya juga mirip dengan memancing. Harus Sabar, tekun, dan pantang
menyerah.
Akan sangat rugi jika
masa remaja dan masa muda tidak dipergunakan untuk belajar sebanyak-banyaknya.
Jika kehidupan ini dibagi menjadi beberapa fase, maka waktu yang paling ideal
untuk belajar adalah usia sebelum tiga puluh tahun.
Karena setelah fase
itu, manusia akan disibukkan dengan
implementasi apa yang sudah dipelajarinya yaitu berkarya dan bekerja.
Untuk menambah
semangat, mungkin perlu kita kutip petuah Albert Enstein sang ilmuwan
legendaris, “Belajar meberiku banyak hal yak orang lain tak mampu lakukan”.
Atau nasehat motivator ternama, Mario Teguh, “orang yang berhenti belajar
adalah pemilik masa lalu. Sedang orang yang terus belajar adalah pemilik masa
depan!”
Jadi buat kawan yang
masih muda, mari semangat belajar. Apapun, kepada siapapun, selagi kita masih
diberi kesempatan untuk melakukanya.
Salam inspiratif.
Lihat juga : Resep jadi penulis master
0 komentar:
Posting Komentar