Setiap hari, hampir pasti kita selalu membeli
sesuatu di toko, minimarket, kaki lima, atau warung langganan kita.
Bagi anak-anak yang
masih sekolah dan hoby ngemil, sudah dipastikan saban hari nongkrong di kantin untuk melahap cemilan
kesukaan. Nah, pertanyaan saya, berapa plastik yang anda habiskan dalam satu
hari? Dibuang kemana plastik kemasan yang sudah tidak digunakan lagi?
Jangan-jangan, dengan
tanpa malu-malu kita buang sampah plastik ke got, drainase, halaman sekolah,
jalan, trotoar atau di pekarangan orang lain? Lebih parah lagi dibuang di
sungai dan lahan pertanian produktif? Atau dibakar?
Ada fakta mengejutkan
di balik sampah plastik. Indonesia adalah penyumbang sampah plastik terbesar
kedua di dunia. Wow! Prestasi yang miris bukan? Padahal, perlu waktu ribuan
tahun untuk menguraikan sampah bernama plastik itu.
Mari kita merenung,
jika setiap hari satu orang warga membuang sedikitnya dua sampah plastik,
berapa ribu sampah yang terproduk setiap hari. Di ibukota Jakarta misalnya,
setiap hari sampah yang terkumpul sedikitnya 30 meter kubik atau ukuran
setengah candi Borobudur.
Sampah plastik
memberikan dampak linkungan yang sangat buruk. Adalah banjir langganan, sungai
yang kotor (tercemar), lahan pertanian rusak, menyebarnya penyakit, global
warming, menimbulkan bau yang tak sedap dan seabrek masalah lain yang
ditimbulkan oleh sampah plastik.
Konsekuensi paling
serius dari penggunaan plastik adalah perubahan iklim yang terjadi di dunia.
Sampah plastik, emisi gas kaca, dan penebangan hutan adalah penyebab bumi yang
kita tinggali ini semakin kronis.
Nah, mari kita jadi
agen perubahan. Memulai langkah kecil yang kita mampu dengan tidak membuang
sampah plastik sembarangan, mengurangi penggunaaan kemasan plastik dan memilih
menggunakan kemasan lain yang lebih ramah lingkungan seperti tas kain atau
kantong bekas kemasan beras.
Salam Perubahan!
Adi Esmawan, Pebruari 2015
0 komentar:
Posting Komentar