Jurnal Wawasan dan Inspirasi Kehidupan

Programer : Seniman Tingkat Tinggi?

Judul di atas mungkin terlalu “narsis” atau terkesan menempatkan programer pada derajat yang amat terpuji. Tapi agaknya itu yang akan kita bahas pada tulisan ini.

Bermula penyampaian materi OSPEK di sebuah Sekolah Tinggi swasta di Banjarnegara. Kebetulan disiplin ilmunya bidang Teknologi Informasi. Ada yang menyentak, ketika sang pemateri (bernama Bapak Fajar Junaedi EP, S.Si, M.Kom) berpesan kepada para peserta “jangan kira anda itu calon teknokrat, tapi sebetulnya programer itu “seniman tingkat tinggi”. Bahkan, seorang programer dunia,  Donald Knuth, menyusun buku berjudul “The Art of Computer Programing”.

Pesan itu sanggat menggelitik penulis dan menarik untuk dikaji.
Ternyata benar, programer itu seniman tingkat tinggi. Atau minimal, seorang programer harus bisa mengadopsi nilai-nilai seni dan estetika dalam membuat sebuah program. Tidak usah jauh-jauh, ketika seorang programer merancang bangun sebuah website, maka dia bukan hanya dituntut untuk merangkai dengan sempurna kode-kode atau script HTML, CSS, kemudian mengkonfigurasinya dengan PHP dan MySQL atau database online. Lebih dari itu, sang programer juga harus menganalisa bagaimana agar website yang dibuatnya memiliki nilai estetika dan keindahan, sehingga tampilan interface-nya disukai oleh user.

Karena percumah saja, sebuah website dibuat dengan script yang rumit dan tingkat tinggi, namun interface-nya menyulitkan, tidak menarik dan tidak disukai pengguna.

Itu baru seorang programer web. Seorang programer atau pengembang Sistem Operasi, baik berbasis Linux maupun windows-misalnya, harus berprinsip “mengembangkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan”. Ibarat pelukis, ia disuruh menambal “bagian mana” yang dianggap tidak elok. Jadi, fungsi “memperindah” mutlak dipakai. Bukan malah pengembanganya justru menambah runyam dan meperjelek tampilan.

Mungkin tertinggi adalah programer kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), yang harus dengan “apik” mengintegrasikan nilai-nilai seni dan estetika dalam perancangan algortitmik yang terpadu. Alhasil, robot komputer yang dihasilkan bukan hanya cerdas menirukan apa yang dilakukan manusia, melainkan menyajikan sebuah karya seni yang agung.

Sampai disini mungkin kita wajib “tersadar”, bahwa programer adalah seniman tingkat tinggi.


Author : Adi Esmawan, owner jurnalva.com, pengasuh  komunitas belajar bersama “Muhibul Qur’an”, Dusun Sigong Desa Tempuran.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support